Surabaya- Lomba siswa dan guru peduli lingkungan mewarnai pembinaan dan pemantauan lingkungan hidup Surabaya Eco School di SMPN 34, Senin (24/10). Lomba ini selanjutnya diadakan rutin. “Setidaknya satu bulan sekali akan kami laksanakan. Kalau bisa ya setiap seminggu sekali,” pinta Kepala SMPN 34 Bakti Rahajeng.

Pada lomba ini akan disediakan reward yang disediakan sekolah untuk siswa dan guru peduli lingkungan. Reward ini diperoleh dari hasil pengelolaan sampah di sekolah. ”Kami telah memilah sampah kertas dan plastik yang selanjutnya kami jual jika sudah terkumpul banyak,” ujar ketua kader lingkungan Melani Dwi. Kader lingkungan melakukan pemilahan sampah secara terpusat dan di dalam kelas-kelas sehingga setiap pulang sekolah perwakilan kelas membuangnya ke tempatnya.

Banyak cara yang akan dilakukan SMP Negeri 34 untuk menyosialisasikan pentingnya mencintai lingkungan. Diantaranya mengadakan berkebun di sekolah. Ide ini diungkap oleh Eima Yanti Rusdiyah, kader lingkungan. “Kalau bisa mulai sekarang kita menanam pohon berbuah supaya hasil kebunnya bisa dijual ke warga sekolah,” usul Eima. Setidaknya SMP Negeri 34 pernah panen buah mangga tiga kali, menurut data yang dikutip dari sekolah. Di belakang halaman sekolah terdapat hutan sekolah dan beberapa pohon mangga yang telah ditanam 5 tahun lalu.

Surabaya Eco School 2011 adalah program lingkungan hidup berkelanjutan untuk sekolah-sekolah di Surabaya. Program yang memadukan kompetisi, pembinaan dan pemantauan ini diselenggarakan oleh pemerintah kota Surabaya dan Tunas Hijau. Surabaya Eco School didukung oleh PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, PDAM Surabaya, ASUS, PT. Dharma Lautan Utama dan Perum Jasa Tirta I.